Minggu, 07 Desember 2014

Di Tarakan Jokowi Saksikan Penenggelaman 5 Kapal Asing

TRIBUNKALTIM.CO, PONTIANAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan menyaksikan proses penenggelaman lima unit kapal asing asal Thailand di Sungai Kapuas.
Penenggelaman kapal rencananya akan dilakukan pada 14 Desember 2014 atau bertepatan dengan hari Nusantara oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Gellwyn Yusuf mengatakan Jokowi dijadwalkan hanya memantau proses penenggelaman kapal melalui video teleconference.
"Nanti resmi tanggal 14, presiden akan menyaksikan penenggelaman kapal. Kapal itu ada di Pontianak tapi beliau berada di Tarakan (Kalimantan Timur) menyaksikan melaluiteleconference," ungkap Gellwyn Yusuf, Jumat (5/12/2014).
Menurutnya seluruh barang bukti kelima kapal asal Thailand mencuri ikan di laut Indonesia sudah cukup. Kelima kapal tersebut melanggar zona tangkap ikan (fishing ground), penggunaan 100 persen anak buah kapal asing dan izin tangkap bodong.
Dikatakan, kapal tersebut ada juga yang ditangkap tapi dia tidak artinya bodong izinnya. "Itu ada cuma mereka melanggar. Misal yang harus perairannya di sini mereka tangkap di sana izin wilayah," imbuhnya.

Ia mengatakan hal ini akan menjadi pelajaran kepada kapal asing yang berniat menangkap ikan di laut Indonesia secara ilegal. Ke depan begitu kapal ditengarai dan terbukti melakukan illegal fishing di tengah laut maka KKP segera akan melakukan penenggelaman.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran TNI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mulai Sabtu (6/12/2014).
Penenggelaman akan dilakukan untuk kapal-kapal yang ditangkap di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, mengatakan terkait dengan tindakan tegas terhadap para pelanggar atau pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia dengan ketegasan akan dilakukan upaya hukum sampai pada penenggelaman kapal.
Saat itu kapal yang ditenggelamkan tiga unit dan semuanya adalah kapal asing yang secara ilegal masuk ke perairan Indonesia. Kapal-kapal itu juga telah terlebih dulu disita negara melalui proses pengadilan dan diletakkan di Pulau Matak, Anambas.
Penenggelaman kapal ini sesuai dengan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, ayat (1) dan (4). Aturan dalam ayat (1) berisi, "Kapal pengawas perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.
Adapun ayat (4) berbunyi, "Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana ayat (1) penyidik dan atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan atau penenggelaman kapal perikanan berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup."
Sementara itu dihubungi terpisah Kepala Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Sumono Darminto mengaku belum mendapatkan informasi rencana penenggelaman kapal di perairan Kalbar. "Sejauh ini belum ada surat perintah dari pusat," kata Sumono. Namun pihaknya siap-siap jika ada perintah tersebut.
Dihubungi terpisah, Kapten Laut (P) Aria Bravita, Kabagpen Lanal Pontianak, membenarkan ada lima kapal asing asal Thailand yang sudah diamankan di Pontianak. "Kapal-kapal tersebut diawasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pontianak. Kabarnya pada 14 Desember akan ditenggelamkan dan disaksikan Presiden Jokowi melalui teleconference dari Tarakan.  Namun pelaksanaan jam berapa, kami belum mendapatkan kepastian informasi dari DKP Pontianak. Nanti mereka akan koordinasikan teknisnya dengan kami," ujar Aria, Minggu (7/12/2014).
Saat ini, jelasnya, kapal masih berada di dermaga Kantor Stasiun Operasional Pengawasan (KSOP) Kelautan dan Perikanan Kota Pontianak. KRI apa saja yang ditugaskan untuk mengeksekusi kapal-kapal tersebut, kata Aria, hingga sekarang belum ada pemberitahuan dari Mabes TNI AL.
Sementara dari Tarakan dilaporkan, Presiden Joko Widodo akan melakukan video teleconference untuk memantau proses penenggelaman kapal nelayan asing di Pontianak.
Terkait teleconference, Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tarakan Totok Murhanto mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan peralatan.
"Perangkat yang kami miliki untuk melakukan teleconference ini sudah siap. Apalagi kami nantinya disupport oleh tim teknis dari Bappenas dan Telkom," ujarnya, Minggu (7/12/2014).
Selain itu, lanjut Totok, untuk melakukan teleconference, pihaknya telah mempersiapkan empat tempat yakni Rumah Jabatan Walikota Tarakan, Lubung Kantor Walikota Tarakan, Ruang Imbaya Kantor Walikota Tarakan dan di VIP Room Bandara Internasional Juwata Tarakan. Nanti tergantung Presiden Jokowi, dari empat tempat yang sediakan akan dipilih yang mana.
Diskominfo Kota Tarakan juga menyiapkan lima operator.  Totok mengaku, peralatan yang dipersiapkan untuk teleconference yakni LCD proyektor, satu unit kamera dan dua unit monitor atau layar televisi masing-masing berukuran 50 inch.  "Nantinya peralatan ini mobile. Khusus monitor kami akan sesuaikan dengan audiance yang hadir. Tapi biasanya kami menggunakan dua unit monitor televisi ukuran 50 inch," tambahnya.

1 komentar:

  1. Emperor Casino | The Shootercasino
    Emperor Casino. $30.00 CAD CAD plus a 제왕카지노 5 x 2 x €50 CAD 인카지노 Bonus + 100% Up To febcasino €400 Welcome Package. Join The Shootercasino and get your

    BalasHapus